Jumat, 25 Maret 2011

Anggapan "Al-Qur'an ini membuat susah"

Sebahagian ummat menyatakan "Al-qur'an itu berat apalagi harus dibahas pasti tambah susah. Pernyataan itu sama sekali tidak benar. Dari mana kita tahu mengkaji Al-qur'an malah tambah susah ? Apakah dia sudah mempelajarinya ? Apakah dia sudah tertib membahasnya ?. kalau belum "jangan komentari orang yang membahas", kalau belum  jangan kita fitnah Al-qur'an itu!. Mungkin kita tidak sengaja mengatakannya, tapi dampak maknanya bisa sampai berarti "melarang orang ke Kitabullah". Apa  bukan jadi terfahami orang "Qur'an itu kitab yang menyusahkan dan membuat susah?".Apa tak jadi begitu maksudnya ?

Apakah ucapan kita itu  tidak bertentangan dengan PERKATAAN ALLAH ?. Allah katakan MUDAH , tapi kita katakan susah. Allah katakan  solusi , kita katakan masalah ?. Apa perkataan itu tidak berseberangan dengan perkataan Allah?. Apa artinya cinta pada Allah kalaulah tidak bisa seiring sejalan dengan maksud Allah?, Apakah kita begitu yakinnya ucapan kita yang benar ? apa sudah sePD itukah diri kita hingga sanggup bertanding da'wah dengan Allah dan NabiNya ?

Bila  kita buka Surat Al-Muzammil ayat ke 20 : baca pada kata "faqro'u maa tayssaru minal Qur'an "baca apa yang mudah dari Al-qur'an". Apa artinya ? artinya cari yang mudah tapi harus dari Al-qur'an ya ! bukan erek-erek, atau bukan kitab lainnya dan bukan pula yang dimudah-mudahkan syaitan. Qiro'ah itu SISTEM yang memudahkan sebagai suatu media pendidikan, berangkat dari yang mudah/ringan/tidak berbeban. Sistem qiro'ah adalah sebagai tahapan pembelajaran dan bukan akhir pendidikan, karena setelahnya kita memahami apa yang mesti kita lakukan.

Kita buka lagi ayat yang lain teristimewa surat THOHA ayat ke 2 : Dan Kami tidak menuzulkan Al-qur'an ini kepadamu agar kau susah". Apakah ayat ini belum jelas sejelas terjemahan harfiyahnya ? apakah maksudnya belum juga terfahami dengan untaian teksnya ?. Al-qur'an yang dinuzulkan pada Nabi membuatnya mudah dalam praktik apapun. Tidak sulit dan tidak susah perasaannya dan tidak jadi beban traumatik pula, hingga membuatnya pobia pula. Nabi tidak diajarkan begitu oleh Allah, tapi kita diajarkan sebaliknya oleh guru kita (barangkali). Guru selayaknya mengajarkan sistem pembelajaran orang dewasa pada semua ummatnya, agar menjadi sebaik-baik ummat yang pernah dihadirkan lagi di atas muka bumi.

Dalam maksud yang lain : Allah melarang menyusahkan diri sendiri dan hidup seolah-olah susah, karena dalam Diin ini pun dinafikan Allah semua Haraj/sempit/sulit/susah karena memang LAA IKROHA FIDDIIN ( tidak ada paksaan/terpaksa/dipaksa dalm persoalan Diin). Dan dengan Al-qur'an, siapapun tanpa kecuali dinyatakan Allah bukan membuat susah, bukankah perintahNya : Faqro'u maa tayassaru minal qur'an ?

Al-qur'an tidaklah sulit untuk dkaji, tapi bukan berarti boleh dimudah-mudahkan gaya syaitan, dengan tak perlu mengetahui seluruh tekstualnya dan segenap kontekstual Kitabullah saat dinuzulkan, bukan pula harus mengabaikan detail lafadz dan kata hingga komprehensif ayat-ayatnya, tidak pula melupaan kekhususan dan keumumannya dan semua yang sangat berhubungan dengan pengangkatan makna tersurat dan tersirat dari Al-qur'an hingga bisa terangkat pula ayat-ayatNya yang tersuruk maknanya.

Al-qur'an hanya SULIT ditandingi, bukan sulit dipelajari !. dalam persoalan memBANDING saja kita sudah tak mampu, apalagi harus menandinginya ?. Maka bodohlah namanya bila kita masih mencari sanding, banding dan tanding KALAMULLAH ini lagi.

Kalau manusia menganggap sulit Al-qur'an itu, pertanyaannya  apa yang selama ini mereka rasakan mudah ? apakah meninggalkannya yang MUDAH ? iotukah maksudnya ?. Apakah menjauh saja dari AL-qur'an  itukah yang mudah ? Apakah membaca kitab selain Al-qur'an itu kah yang kamu rasakan mudah ? begitukah ?

Ketahuilah ! mudah atau susah, itu hanyalah persoalan MAU atau TIDAK MAU. Niatnya itu yang penting. Kalau sudah tidak mau/tidak niat= tidak berazam, maka biarpun sejuta orang membayankannya , tidak lah akan berubah pandanganny. Orang yang seperti ini tidaklah sedikit dimuka Bumi ini. Kita dan mereka cuma ditanya "apa yang selama ini mereka mau ? yang jelas bukanlah Kitabullah, tetapi segerobak isi dunia ini semata.
Kalau ada niat, tidak ada yang sulit, minimal satu halangan telah hilang yaitu halangan daridiri sendiri.
Lupakan pandangan miring tentang berhadapan dengan Kitabullah, lupakan asumsi kebanyakan orang bahwa Qur'an itu menyulitkan, berhentilah berkata demikian dan mulailah mendalaminya.
Mudah mudahan semua ini ada manfaatnya bagi kita semua, demi membersihkan semua image buruk dan negatifnya pandangan diri kita tentang Ayat-ayat ALLAH.























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Utarakan nuansa anda, karena tidaklah mungkin membaca tak ada nuansa yang terasa, sebab kita punya jiwa,dan kita bukanlah batu.